Detail Cantuman

Tanaman temulawak merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat untuk
mengobati jerawat. Salah satu faktor pemicu timbulnya jerawat karena adanya
infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Maka dari itu dibuatlah sediaan dalam
bentuk salep dari ekstrak rimpang temulawak. Salah satu kelebihan salep yaitu
tidak mengiritasi, memiliki daya lekat dan distribusi yang baik untuk kulit. Tujuan
penelitian ini untuk memformulasikan ekstrak rimpang temulawak dalam bentuk
sediaan salep serta menentukan konsentrasi yang efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini adalah penelitian
eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Proses ekstraksi dilakukan secara
maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Dibuat sediaan salep dengan
menggunakan basis kombinasi PEG 400 dan PEG 4000 dengan perbandingan
90:10 dengan 3 variasi konsentrasi ekstrak rimpang temulawak yaitu F1
konsentrasi 3,8%, F2 konsentrasi 7,6%, F3 konsentrasi 15,2% dan kontrol negatif
tanpa menggunakan ekstrak rimpang temulawak. Kemudian dilakukan evaluasi
sediaan salep. Evaluasi yang dilakukan diantaranya uji homogenitas, uji
organoleptik, uji pH dan uji daya sebar. Berdasarkan evaluasi terdapat satu
formula yang tidak memenuhi syarat yaitu F3 pada uji daya sebar dengan diameter
4,4 cm. Selanjutnya dilakukan uji efektivitas dengan menggunakan metode
sumuran pada 3 formula sediaan salep termasuk kontrol negatif dan kontrol positif
(salep kloramfenikol 2%). Berdasarkan uji efektivitas yang dilakukan terbukti
bahwa sediaan salep yang efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus
aureus yaitu salep F3 dengan konsentrasi 15,2% dengan diameter zona hambat
yaitu 14,5 mm yang dapat dikategorikan sebagai daya hambat sedang.
Kata kunci: sediaan salep, rimpang temulawak, antibakteri, Staphylococcus
aureus