Detail Cantuman

Latar Belakang, Tonsilitis merupakan peradangan dari tonsil yang disebabkan
karena infeksi bakteri atau virus. Selain virus dan bakteri, penyakit ini juga
disebabkan oleh kegagalan atau ketidaksesuaian pemberian antibiotik pada saat
pertama kali menderita (tonsilitis akut) sehingga penyakit ini semakin meradang,
jika timbul untuk kedua kalinya maka penyakit ini menjadi tonsilitis kronis. WHO
(2018), memperkirakan 287.000 anak dibawah 15 tahun mengalami tonsilektomi
(operasi tonsil), dengan atau tanpa adenoidektomi. Tujuan, untuk mengetahui
gambaran penerapan kompres dingin dalam pemenuhan kebutuhan aman dan
nyaman (nyeri) pada pasien anak post operasi tonsilektomi. Metode, jenis dan
desain yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah desain
penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi dan wawancara, yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran terapi kompres dingin untuk menurunkan nyeri pada
pasien anak post op tonsilektomi. Hasil Studi Kasus, dari pengkajian yang
didapatkan peneliti pada kedua pasien, pasien An.A mengeluh nyeri pada
tenggorokan, nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, faktor yang
memperberat saat pasien banyak bergerak dan memperingan saat pasien
istirahat, nyerinya hilang timbul selama ±5 menit, skala nyeri pasien 6 (0-10)
sedangkan An.R mengeluh nyeri pada tenggorokan, nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, faktor yang memperberat saat pasien banyak bergerak dan
memperingan saat pasien istirahat, nyerinya hilang timbul selama ±3 menit, skala
nyeri pasien 5 (0-10). Sehingga dilakukan penerapan terapi kompres dingin di
bagian leher dengan frekuensi 2-3 kali sehari dengan durasi ±10 menit..
Kesimpulan setelah dilakukan penerapan kompres dingin selama 3 hari dengan
frekuensi 2-3 kali sehari dengan durasi ±10 menit terjadi penurunan nyeri pada
pasien anak post operasi tonsilektomi
Kata Kunci: Tonsilitis, post op tonsilektomi, terapi kompres dingin