Detail Cantuman

Latar belakang, Anak sekolah anak yang berusia 6 tahun ketas yang dirawat
dirumah sakit yang sedang dilakukan pemasangan dan akan merasakan sensasi
yang tidak menyenangkan yang dirasakan pada anak saat pemasangan infus
sehingga timbul perilaku seperti menanggis dan berteriak. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menurunkan skala nyeri pada anak yang mengalami
pemasangan infus dapat dilakukan dengan farmakologis dan non farmakologis.
Secara non farmakologi dapat dilakukan dengan menggunakan distraksi audio
visual menonton animasi. Tujuan, untuk mengetahui gambaran penerapan
teknik distraksi audio visual menonton animasi dalam pemenuhan kebutuhan
aman nyaman pada pasien anak sekolah. Metode, yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus
subjek yang digunakan adalah 2 responden dengan diagnosis nyeri akut dengan
cara wawancara, observasi, dan tanya jawab.Hasil, setelah diberikan teknik
distraksi audio visual sebelum dilakukan penusukan infus didapatkan bahwa
terjadi penurunan intersitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan distraksi audio
visual menonton animasi, didapatkan bahwa pada An.A sebelum di berikan
distraksi skala nyeri yang dirasakan 6 dan sesudah diberikan distraksi skala nyeri
4, sedangkan pada An.D skala nyeri yang dirasakan sebelum dilakukan distraksi
yaitu 5 dan setelah diberikan distraksi skala nyeri 3. Kesimpulan, penerapan
distraksi audio visual menonton animasi dapat menurunkan intersitas nyeri yang
dirasakan pada anak yang dilakukan pemasangan infus karena teknik distraksi
dapat mengalihkan perhatian anak dari rasa sakit yang dirasakan pada saat
menonton film kartun.
Kata Kunci: Anak sekolah,distraksi audio visual menonton animasi, skala nyeri