Detail Cantuman

Latar belakang : Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan ari) yang telah cukup bulan atau telah dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan. Dalam persalinan sering
terjadi perlukaan pada perineum baik itu karena robekan spontan maupun
episiotomi. Upaya yang bisa dilakukan untuk penyembuhan luka atau
penanganan nyeri bisa dilakukan dengan farmakologis dan nonfarmakologis.
Secara nonfarmakologis bisa dilakukan dengan cara terapi sitz bath (Rendam
Duduk). Tujuan, untuk mengetahui gambaran penerapan terapi sitz bath dalam
pemenuhan kebutuhan kenyamanan untuk mengurangi nyeri ruptur perineum
pada pasien post partum. Metode, yang digunakan untuk penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan studi kasus subjek digunakan adalah 2 responden
dengan diagnosis ketidaknyamanan pasca partum. Hasil, setelah diberikan
terapi sitz bath selama 3 hari pada Ny.R & Ny.W dengan frekuensi 2 kali dalam
sehari selama 15 menit didapatkan skala nyeri menurun. hari pertama sebelum
dilakukan terapi sitz bath pada Ny. R didapatkan skala nyeri 4 setelah dilakukan
terapi menjadi skala nyeri 1. Sedangkan pada Ny.W hasil sebelum terapi skala
nyeri 6 setelah dilakukan terapi menjadi skala nyeri 2. Kesimpulan, Penerapan
terapi sitz bath dapat mengurangi rasa nyeri kepada ibu yang mengalami ruptur
perinium pada ibu post partum selama 15 menit karena dapat menurunkan
eksitabilitas akhiran saraf bebas sehingga menurunkan kepekaan terhadap
rangsangan nyeri dan mengurangi peradangan dan juga dapat membantu
mengendurkan otot lokal.
Kata kunci: Post Partum, Sitz Bath, Nyeri