Detail Cantuman

Latar belakang, Benigna prostatic hyperplansia merupakan penyakit pembesaran hipertrofi dari prostat yang mengacu pada pertumbuhan non-malignant yang menjadi penyebab umum gejala saluran kemih bagian bawah pada pria. Salah satu prosedur yang paling umum dilakukan yaitu tindakan TURP (transurethal resection of the prostate), salah satu dampak buruk yang terjadi setelah dilakukan tindakan TURP adalah menurunnya kualitas tidur, maka perlu dilakukan intervensi yang dapat meningkatkan kualitas tidur pasien. Upaya mengatasi gangguan tidur dapat diberikan terapi farmakologi dan non farmakologi. Pemberian terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan terapi relaksasi benson. Tujuan, mengetahui gambaran penerapan terapi relaksasi Benson terhadap pemenuhan kebutuhan istrahat tidur pada pasien post op BPH Metode, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus yan melibatkan dua resrponden dengan diagnosis post op BPH yang menalami gangguan pola tidur dengan cara wawancara, observasi dan tanya jawab. Hasil, pada saat penerapan terapi benson dilakukan satu kali sehari selama 3 hari dengan durasi 15 menit didapatkan peningkatan yang efektif dalam pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada pasien post op BPH Kesimpulannya, hasil yang didapatkan setelah dilakukan penerapan terapi relaksasi benson didapatkan adanya peningkatan kualitas tidur dari kedua responden dari menurun menjadi meningkat.
Kata Kunci: Relaksasi Benson, gangguan pola tidur, post op BPH