Detail Cantuman

Latar belakang, World Health Organization (WHO) 2015 menyatakanrnbahwa Penyakit Tuberkulosis telah membunuh 1,5 juta orang dengan lebih darirn95% terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dari 60% totalrnpenderita Tuberkulosis paru disumbangkan oleh 6 negara yaitu India, diikuti olehrnIndonesia, China, Nigeria, Pakistan dan Afrika Selatan, ditemukan 1,5 juta anakanakrn(0-14 tahun) jatuh sakit karena tuberkulosis paru, dan 170.000 anak-anakrnmeninggal karena Tuberkulosis, Lebih dari 20% kasus Tuberkulosis di seluruhrndunia disebabkan oleh merokok. Kira-kira 50% penderita penyakit TB paru yangrntidak diobati akan meninggal. Tujuan penelitian ini memberikan gambaran padarnpasien tuberculosis dengan gangguan kebutuhan oksigenasi diruang instalansirngawat darurat rumah sakit TK.II Pelamonia Makassar. Metode penelitian inirnadalah deskriptif observasional untuk mengetahui gamabaran yang terdapatrnpada kedua pasien yang mengalami tuberculosis paru dengan gangguanrnkebutuhan oksigenasi. Setelah dilakukan penerapan keperawatan pada keduarnpasien tuberkulosis paru, didapatkan perubahan efektifitas pada jalan napasrnyang di sebabkan oleh adanya produksi sputum kedua pasien yang mengalamirngangguan pernapasan dengan nilai respirasi dari 30x/menit menjadi 26x/menit.rnKesimpulan terapi nebulizer dapat meningkatkan keefektifan bersihan jalanrnnapas pada pasien tuberkulosis paru.