Detail Cantuman

PENGARUH SCOOTING BED TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN PASCA STROKE DI RUMKIT TK. II PELAMONIA MAKASSAR

PENGARUH SCOOTING BED TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN PASCA STROKE DI RUMKIT TK. II PELAMONIA MAKASSAR


Hasil penelitian saat ini menunjukkan bahwa posisi yang dilakukan pada kelompok SBS bermanfaat untuk menahan beban pada kaki dan meningkatkan kekuatan otot. Dalam penelitian ini, tiga kelompok melakukan latihan scooting yang dimodifikasi, sehingga menentukan kemampuan menahan beban pada sisi yang lemah, perubahan perpindahan beban ke depan, dan perubahan perpindahan beban ke belakang. Terkait dengan beban, ketiga kelompok (SB, SBK, dan SBS) meningkatkan beban beban menjadi 46,2±1,4, 47,0±1,2, dan 47,0±1,3. Berkenaan dengan efek pergeseran COM, tidak hanya arah AL tetapi juga arah PL menunjukkan bahwa SBK 895.9±678.5 dan UBG 689.5±269.7 memiliki hasil yang lebih signifikan dibandingkan SBG 1020.6±210.1. Secara khusus, kelompok SBS mengalami kemampuan menahan beban tubuh tertinggi dan pergeseran COM ekstremitas bawah dan ekstremitas atas. Artinya, latihan kelompok SBS disimpulkan paling sesuai kemampuan pengendalian keseimbangannya. Latihan scooting telah diterapkan pada banyak penelitian sebelumnya, dan telah
14
dimodifikasi dengan berbagai cara. Qier et al., (2022), melaporkan bahwa perubahan aktivitas otot dan daya tahan otot lebih banyak diperoleh pada permukaan tanah yang tidak stabil dibandingkan pada permukaan tanah yang stabil, berdasarkan penelitian mereka mengenai penerapan latihan scooting pada berbagai permukaan penyangga. Hasil ini konsisten dengan penelitian saat ini dimana latihan jembatan dengan alas tidak stabil meningkat secara signifikan (p<0,05).
Banyak pasien mengalami kesulitan menahan beban pada sisi hemiplegik dan gerakan tubuh maju dan mundur. Karena pasien dengan hemiplegia setelah stroke biasanya menggunakan strategi pinggul daripada strategi pergelangan kaki karena perubahan gaya reaksi tanah dan peningkatan tonus otot fleksor pinggul, mereka merasa akan terjatuh ketika bergerak sedikit ke depan atau ke belakang. Oleh karena itu, mendapatkan kembali kemampuan bergerak maju dan mundur sangat penting untuk menjaga postur tubuh saat berdiri maupun berjalan. Dalam penilaian akhir, peningkatan batas stabilitas anterior dan posterior subjek cukup berarti, menunjukkan bahwa mereka telah memperoleh kontrol postur yang lebih efisien. Subjek terutama membutuhkan lebih banyak kekuatan dan indera proprioseptif pada sendi pergelangan kaki ketika mereka melakukan latihan jembatan dengan bantalan keseimbangan dan latihan jembatan unilateral


LOADING LIST...

LOADING LIST...

Detail Information

Bagian Informasi
Pernyataan Tanggungjawab M. Abu
Pengarang M. Abu - Personal Name (Pengarang)
much. asdi - Personal Name (Pengarang)
Edisi
No. Panggil 610.7 ABU p
Subyek Stroke
Kekuatan Otot
Klasifikasi 610.7
Judul Seri
GMD Turnitin
Bahasa English
Penerbit INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
Tahun Terbit 2023
Tempat Terbit IIK Pelamonia
Deskripsi Fisik
Info Detil Spesifik


Citation

M. Abu. (2023).PENGARUH SCOOTING BED TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN PASCA STROKE DI RUMKIT TK. II PELAMONIA MAKASSAR().IIK Pelamonia:INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA

M. Abu.PENGARUH SCOOTING BED TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN PASCA STROKE DI RUMKIT TK. II PELAMONIA MAKASSAR().IIK Pelamonia:INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA,2023.Turnitin

M. Abu.PENGARUH SCOOTING BED TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN PASCA STROKE DI RUMKIT TK. II PELAMONIA MAKASSAR().IIK Pelamonia:INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA,2023.Turnitin

M. Abu.PENGARUH SCOOTING BED TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN PASCA STROKE DI RUMKIT TK. II PELAMONIA MAKASSAR().IIK Pelamonia:INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA,2023.Turnitin

 



Homepage Info

Welcome To SETIADI (Senayan Sistem Elektronik Tesis dan Disertasi) Online Public Access Catalog (OPAC). Use OPAC to search collection in our library.

Koleksi

    No Librarian data yet